Percaya atau tidak?
Yng pasti, kisah ini terdapat dalam serat Pararaton Ken Arok, kitab sastra jawa yang diakui kesahihannya oleh para ahli sejarah.
Keris Mpu Gandring: Hipotesis
Yng pasti, kisah ini terdapat dalam serat Pararaton Ken Arok, kitab sastra jawa yang diakui kesahihannya oleh para ahli sejarah.
Keris Mpu Gandring: Hipotesis
GANDRING
dikenal sebagai pengrajin logam yang tersohor di kerajaan Tumapel
(cikal bakal Singosari). Ia juga dikenal sakti. Karena “profesional” dan
sakti itu ia kemudian diberi gelar “Mpu”. Ken Arok, seseorang yang
dipercaya sebagai titisan Wisnu, memesan keris kepadanya. “Satu hari”,
begitu Ken Arok memberikan tenggat waktu bagi Gandring. Satu hari
berlalu dan Gandring telah menyelesaikan kerisnya. Namun sarung keris
belum tuntas. Karena tak sabar, Ken Arok mengambilnya, lalu membunuh
Gandring. Gandring sempat menyumpahi Ken Arok dan keturunannya: tujuh
turunan bakal mati tertikam keris itu.
Jaman itu, teknologi
pengolahan logam atau metalurgi masih sangat tradisional: besi
dipanaskan dan ditempa; atau dalam istilah metalurgi, diberi perlakuan
panas (heat treatment) dan dibentuk (forging). Kemudian, ilmu metafisika
masuk, dan besi yang telah terbentuk (misal: pedang, keris dll), diberi
doa-doa, dan menjadi sakti. Begitukah? Entahlah.
Bagaimana Mpu
Gandring membuat kerisnya jadi ampuh? Mpu Gandring memilih bahan yang
kuat tapi ringan. Jaman itu, proses pemaduan logam dengan logam lain
barangkali tak menghasilkan paduan yang memuaskan. Jadi, bahan monolitik
adalah pilihan. Mpu Gandring memilih batu meteor sebagai bahan
kerisnya. Hal ini juga perlu diteliti lebih jauh apakah batu meteornya
bisa diberi perlakuan panas dan dibentuk. Batu meteor ini bisa dilihat
dan disentuh di Museum Geologi - Bandung. Tapi, apakah bahan itu yang
digunakan Mpu Gandring atau bukan, ini masih pertanyaan.
Setelah,
keris terbentuk, Mpu Gandring mencelupkan keris (yang masih panas)
tersebut ke dalam bisa ular. Ada proses difusi dari racun ular ke dalam
keris yang masih membara itu. Bisa ular sebagian menempel hanya di
permukaan, dan sebagian lain berdifusi ke dalam keris. Setelah
mendingin, keris dimasukkan ke dalam sarungnya, dan disimpan. Bisa
dibayangkan jika keris itu disentuh atau ditancapkan ke tubuh: bisa ular
segera menempel dan masuk ke dalam darah, lalu bagian tubuh akan lumpuh
dan manusia bisa mati. Pada jaman itu, hanya sedikit orang yang
mengetahui proses pembuatan keris secara “ilmiah”; salah satunya adalah
Mpu Gandring. Karena pengetahuan dan pengalaman yang cukup advanced
dalam pembuatan keris, mungkin Mpu Gandring juga dikenal sebagai
mahaguru pada jaman itu. Apakah dia bisa disebut profesor di jaman ini?
Penelitian lebih jauh sangat diperlukan untuk memperoleh informasi mengenai peta kemajuan teknologi Jawa pada abad lampau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar